Senin, 20 Juli 2015

Sejarah Fotografi


Abad ke-5 Sebelum Masehi (SM)  Pengetahuan mengenai konsep dasar cara kerja kamera di temukan oleh filsuf China Mo Ti. Dia mengamati sinar matahari yang masuk melalui sebuah lubang kecil kedalam kamar gelap yang terpantul pada benda tertentu dapat merefleksikan bayangan keadaan di luar kamar secara terbalik.



Selang beberapa abad kemudian, pada abad ke-3 SM, Aristoteles (bapak ilmu pengetahuan) filsuf Yunani mencoba menjabarkan fenomena pinhole tadi Aristoteles merentangkan kulit yang diberi lubang kecil, lalu digelar di atas tanah dan memberinya jarak untuk menangkap bayanga matahari. Dalam eksperimennya itu, cahaya dapat menembus dan memantul di atas tanah sehingga gerhana matahari dapat diamati. Khalayak pun dibuat terperangah.


Selanjutnya, pada abad ke-10 Masehi, seorang ilmuwan muslim asal Irak yang bernama Ibnu Al-Haitham juga menemukan prinsip kerja kamera seperti yang ditemukan Mo Ti. Haitham bersama muridnya, Kamal ad-Din, untuk pertama kali memperkenalkan fenomena obscura kepada orang-orang di sekelilingnya. pada abad ke-11 M, orang-orang Arab sudah memakainya sebagai hiburan dengan menjadikan tenda mereka sebagai kamera obscura. Obscura sendiri di artikan sebagai ruang gelap.


Abad ke-17 Pelukis-pelukis di Eropa, membuat sebuah alat yang dapat memudahkan mereka untuk mengamati model atau objek dengan tenang dan cermat berdasarkan prinsip camera obscura. Alat tersebut bernama heliograph. Meski alat ini tersebar luas, belum ada gagasan untuk mengabadikan citra yang tertangkap dalam camera obscura.


Foto temuan Niepce
Foto temuan Louis
Tahun 1826  Louis Jaques Mande Daguerre. Seorang dekorator panggung asal perancis, berusaha mengembangkan temuan Niepce seorang seniman lithography (metode percetakan). Pengembangannya itu dia terapkan kedalam obsucra. Louis Merupakan orang pertama yang membuat foto yang sebenarnya  sebuah gambar permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas merkuri (neon). Proses ini disebut  daguerreotype. Untuk membuat gambar permanen, pelat dicuci larutan garam  dan asir suling.



1886 George Eastman, seorang berkebangsaan Amerika Serikat. Menciptakan kamera yang terpasang rol film di dalamnya ( pada 1889 beralih ke rol seluloid) sebagai media penyimpan gambar pengganti pelat atau logam. Untuk mengambil gambar, orang hanya perlu menekan tombol kamera sekali. Kamera ini di sebut Kodak.



1900 Perusahaan George Eastman, Kodak. Memperkenalkan kamera terbaru nya. Bagian belakang kamera ini dapat dilepas untuk memasang rol film. Kamera bernama Brownie ini, dinilai sebagai titik tolak hobi fotografi karena laku keras di pasaran. Selanjutnya, Kodak menjadi perusahaan penjual dan pengembang pertama di dunia. Inilah terobosan kedua dari Kodak.


1913 Melihat Kodak sukses, perusahaan kamera asal Jerman, Leica, menciptakan kamera dengan rol film 35mm pertama di dunia. Namun Leica baru menjual ke khalayak sebelas tahun kemudian. Bentuknya lebih kecil dari pada Brownie. Sambutan khalayak sangat bersahabat. Kamera ini terjual hingga keluar Jerman



1947 Terobosan bentuk dan teknologi baru kamera kembali terjadi, untuk kali pertama sebuah kamera dapat langsung mencetak foto. Kamera ini disebut Land Camera. Nama ini diambil dari penciptanya, Dr. Edwin Land. Tak seperti kamera umum nya yang menggunakan rol film, kamera ini menggunakan film khusus yang di sebut polaroid. Film ini emungkinkan kamera bisa mencetak foto beberapa detik setelah pemotretan. Kelak, kamera ini lebih di kenal dengan nama Polaroid.


Hasil kamera lomo


1970 Kamera "Mainan" atau kamera Diana muncul. kamera ini terbuat sepenuhnya dari plastik khusus yang ringan, bukan plastik kamera pada umumnya. bentuk nya mini, sehingga dapat di genggam. Kamera ini adalah kamera khusus yang di pakai dalam lomografi (Leningradskoye Optiko Mechanichesckoye Obyedinenie) nama pabrik lensa, bagian dari fotografi yang menggunakan kamera analog untuk pemotretan tertentu.



1975 Kamera digital pertama, di ciptakan oleh Steven Sasson, teknisi Kodak. Bobotnya 3,6 kilogram dan hanya mampu menghasilkan foto hitam-putih. Kamera ini belum menjawab kebutuhan NASA, namun menjadi awal teknologi kamera digital. Meskipun teknologi digitalnya belum sempurna, Sony tercatat sebagai pemasar pertamanya melalui produk Mavica Sebagian orang menilai, kamera ini hanyalah modifikasi dari kamera video.



1990 Perkembangan teknolgi kamera digital kian cepat, banyak orang menganggap periode ini sebagai awal kemunculan kamera digital sebenarnya. Kodak memperkenalkan kamera digital pertamanya, Digital Camera System (DCS 100). Kamera ini tidak memerlukan rol film untuk menangkap objek. Alat pengganti rol film ini disebut dengan Charge Coupled Device (CCD). Kodak kembali memberi terobosan bagi perkembangan teknologi kamera.



2000 Era kamera rol film atau analog memudar, kamera digital bermunculan. bahkan di cangkokkan kedalam telepon genggam. Dengan kamera digital, orang tak perlu mengeker ke lubang kecil yang terdapat di bagian belakang kamera seperti saat menggunakan kamera analog. Penggantinya adalah sebuah layar berukuran kecil yang berfungsi untuk melihat objek yang akan di potret. Sekarang kamera digital tak cuma bisa mengambiil foto, dia juga dapat merekam citra dalam format video.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar